Mengenai Saya

Foto saya
Saya seorang ibu rumah tangga. Selain mengurus anak dan rumah tangga, Saya juga owner "Toko Sprei Waterproof Zilah" dan "Rumah sprei jakarta" Hub saya di : Sms/whatsapp/line/telegram 085283386280

Senin, 08 Februari 2016

Misteri Usia 40 Tahun

Misteri Usia 40

Ustadz Subhan Bawazier
Senin, 8 Februari 2016

 “Sehingga apabila dia telah dewasa dan UMURNYA TELAH SAMPAI 40 TAHUN ia berdoa: 'Ya Rabb tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat yang telah engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang shalih yang engkau ridhai, berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku, sesungguhnya aku bertobat kepada engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri'”. [QS. Al-Ahqaf (46): 15]”

 Usia 40 tahun dianggap sebagai usia pertengahan, dimana Rasulullah menyebutkan usia ini adalah usai pertengahan kehidupan. “Umur-umur umatku antara 60 hingga 70 tahun, dan sedikit orang yg bisa melampui umur tersebut” (HR. Ibnu Majah: 4236, Syaikh Al Albani mengatakan: hasan shahih).

Usia ini pula Rasulullah mendapatkan wahyu, maka sudah pasti ada rahasia Allah yang besar di balik ini.

Berdasarkan surah dan hadits di atas, berikut apa yang bisa dipetik:
 - Ketika usia 40, kita menyadari bahwa, “Allah yang mencipta dan Allah yang mencukupi.” Maka, banyak orang telah menyadarinya. Baik yang sudah sadar maupun belum, teruslah minta kepada Allah untuk menjadikan diri Hamba yang bersyukur. Yakinilah bahwa dunia ini ‘serba mungkin’ sebagai mana yangtelah ditunjukan Allah dalam bentuk pertandanya sebagai pembuatnya.

 - Dalam segala hal, usia 40 memberikan hikmah. Kita menyadari bahwa kita tidak sendiri. Kita adalah bagian dari puzzle kehidupan orang lain.

 - Usia ini mengingatkan kita bahwa ujian itu mendewasakan dan mendatangkan kebaikan. Lihatlah cara salafush shalih, orang terdahulu, dalam menghadapi ujian hidup. Mereka menganggap ujian adalah tempaan yang membuat seseorang berkarakter karena merekap tahu SIAPA yang menguji.

 - Pada usia ini, seyogyanya kita terus berdoa agar semua yang dirasakan dan dilalui adalah semata-mata rahmat Allah. Berdoalah agar kita mampu berjalan tanpa kesombongan. Jikapun kita dicaci, berdoalah agar diri tidak merasa kecewa dengan gunjingan mahluk.

 - Pada usia ini bersyukurlah akan nikmat yang paling besar: NIKMAT MENTAUHIDKAN ALLAH. Nikmat ini tak tergantikan, meski menjadikan kita Al Ghuraba .

 - Di usia ini, kita disarankan untuk banyak bergaul dengan orang shalih. Banyaklah bergaul dengan orang yang mencintai masjid. MASJID ADALAH TEMPAT YANG PALING DICINTAI ALLOH di muka bumi ini.

 - Ketika kita bersama dengan orang lain, saudara, atau komunitas, tanyakan pada diri sendiri: “ APA YANG BISA SAYA BERIKAN?” bukan sebaliknya. Sebagai mana pun tidak menyenangkannya sebuah kelompok yang berisi muslim, BERTAHANLAH SELAMA ADA CELAH UNTUK KITA BERBUAT BAIK. Dan berikan manfaat ketika kita berada bersama.

Karena itu, bagi yang memiliki anak, tanamkan ini agar mereka siap di usia 40 tahun....

 1. Jika hati mulai merasa rusak, banyak-banyaklah bergaul dan berkumpul dengan orang shalih.

 2. Jika sibuk dengan sekolah, budayakan pesantren weekend atau kumpulkan anak-anak secara rutin untuk mengkaji Qur’an. Mentadaburinya.

3. Mulailah buat lingkungan yang baik yang terdiri dari orang-orang yang bertakwa, belajar, dan berilmu. Buatlah lingkungan yang syar’i dan merujuk pada Al Qur’an.

 4. Biasakan mereka berhijrah jika menghadapi masalah. Maksudnya,hijrah dengan hati menuju Alloh dan Rosul-Nya. Lakukan flash back atau muhasabah.

 5. Biasakan bangun qiyamul lail (terutama setelah anak baligh) untuk menutrisi hati.

 6. Jangan biasakan menceritakan masa lalu yang buruk peada anak. Biarkan mereka belajar bahwa aib itu harus ditutupi dan ditangisi di hadapan Allah.

 7. Jadilah umat Islam yang mewarnai. Berdakwah dengan lisan tidak akan sekuat ketika kita menunjukan dengan perbuatan. Tunjukan bahwa umat Islam itu layak untuk diikuti.

 8. Umat Islam tidak mengenal hari libur. Muslim selalu berusaha mengisi waktu yang kosong, bertebaran di muka bumi setelah beribadah.

 9. Ajari untuk merasa rakuslah dalam beramal. Jangan pernah merasa cukup.

Resume : bu Mierza

Tidak ada komentar:

Posting Komentar