Mengenai Saya

Foto saya
Saya seorang ibu rumah tangga. Selain mengurus anak dan rumah tangga, Saya juga owner "Toko Sprei Waterproof Zilah" dan "Rumah sprei jakarta" Hub saya di : Sms/whatsapp/line/telegram 085283386280

Rabu, 23 Desember 2009

Wealthy Tree















Tree/Pohon = Wealth/Kemakmuran,

Seed/Benih = Asset/Aset,

L
eaf/Daun = Money/Uang,


Kebanyakan Orang setiap harinya berusaha mengumpulkan "daun" dan tanpa sadar kalau daun tersebut akan terus menjadi layu dan dibuang, dan kalau terus dilanjutkan daun tersebut tidak pernah berubah menjadi sebuah pohon.. Karena itu yang perlu dilakukan adalah "Menanam Benih", "Memelihara & Mengusahakannya" dari pohon tersebut kecil dan menghasilkan daun - daun kecil sampai pohon tersebut besar dan menghasilkan daun - daun yang besar dan banyak..

Sumber : stephenbillionaire

Selasa, 17 November 2009

Mengenal Money Game

Beberapa dari kita mungkin pernah mendapat tawaran bisnis money game. Dalam kenyataannya, bisnis ini sering kali bagus bagi mereka yang baru saja bergabung, tapi tidak bagus bagi mereka yang bergabung belakangan. Apa dan bagaimana money game, bisa disimak di artikel berikut ini.

Bu Yeni sedang kebingungan. Pasalnya, seorang temannya baru saja datang ke rumahnya dan menawarkan suatu bisnis baru yang kelihatannya cukup menarik. Dengan sebuah kertas, temannya menggambarkan bagaimana bisnis itu bisa berjalan.

Apa sih bisnisnya? “Ini MLM”, kata temannya. Oke, MLM (multi level marketing). Tapi kok di sini tidak ada produk yang dijual? Yang ada adalah bahwa Bu Yeni diminta membayar sejumlah dana, setelah itu, ia harus mencari dua orang untuk ia sponsori (dua orang itu maksimal).
Nantinya, dengan bantuan Bu Yeni, kedua orang tersebut harus bisa mensponsori dua orang lagi, dan seterusnya. Setelah sampai pada level tertentu, Bu Yeni akan mendapatkan sejumlah uang, dan "permainan" itu dianggap selesai. Kalau mau, Bu Yeni bisa ikut lagi dengan mendaftar ulang dan mengulang lagi permainan itu.
Kelihatannya sih menarik. Ya, tawaran uangnya memang menarik. Dan kelihatannya sampai kapan pun yang namanya uang memang menarik. Tapi kalau nanti ada apa-apa bagaimana dong? Misalnya, perusahaannya lari. Atau bisa juga bangkrut seperti Gee Cosmos baru-baru ini.
Perlu diketahui bahwa bisnis yang hanya mengandalkan perekrutan saja seperti itu (tanpa ada produk yang dijual) disebut Bisnis Piramid. Kadang-kadang, bisnis piramid ini disebut juga Bisnis Money Game. Di Indonesia, bisnis ini lazim disebut Bisnis Penggandaan Uang.
Bagaimana sih ciri-ciri bisnis seperti itu?
1. Perusahaan yang mengadakan bisnis itu biasanya mengatakan bahwa bisnisnya adalah bisnis MLM. Penggunaan istilah MLM oleh perusahaan money game biasanya adalah karena mereka tidak ingin bisnis orang jadi malas bergabung jika mereka terang-terangan menyebut nama money game.
Karena itu mereka biasanya menyebut dirinya MLM, walaupun nama mereka tidak tercantum dalam APLI (APLI adalah singkatan dari Asosiasi Penjual Langsung Indonesia, sebuah asosiasi yang salah satu fungsinya adalah menyaring mana perusahaan yang betul-betul berbisnis penjualan langsung, entah itu dengan menggunakan sistem MLM atau tidak).

Kalau nama mereka tercantum dalam APLI, pastilah mereka merupakan Perusahaan MLM yang sejati. Itulah sebabnya, kadang-kadang perusahaan money game seperti itu disebut perusahaan money game yang berkedok MLM.
2. Anda akan diminta membayar sejumlah dana yang cukup besar hanya untuk mendaftar saja. Jumlahnya bervariasi, tapi minimal biasanya sekitar Rp 400 ribuan. Jumlah itu sebetulnya bisa dianggap cukup besar, mengingat Perusahaan MLM yang sejati biasanya hanya meminta biaya pendaftaran yang besarnya biasanya tidak sampai Rp 150 ribuan (itu pun tidak termasuk produk).
Rendahnya biaya pendaftaran pada perusahaan MLM adalah agar semua orang bisa memiliki kesempatan yang sama untuk bisa bergabung. Sedangkan pada perusahaan money game, tingginya biaya pendaftaran yang diminta adalah karena mereka harus membayar bonus penghasilan bagi orang-orang di atas Anda yang sudah lebih dulu bergabung.
Pada Perusahaan MLM sejati, biaya pendaftaran biasanya harus bisa dijangkau, karena bonus penghasilan yang akan dibayarkan hanya akan dibebankan pada produk yang terjual saja, bukan dari biaya pendaftaran.
3. Bisnis money game biasanya tidak memiliki produk untuk dijual kepada konsumen. Padahal ini sebetulnya merupakan faktor kunci dari sebuah bisnis MLM yang sejati. Karena itulah, agar bisa terlihat sebagai sebuah MLM, beberapa perusahaan money game biasanya lalu membuat produk untuk bisa dijual. Namun seringkali yang ada adalah bahwa produk yang dijual tersebut memiliki kualitas dan mutu yang biasa-biasa saja kalau tidak mau disebut asal-asalan.
Pada Perusahaan MLM, harus ada produk yang dijual (entah itu berupa barang atau jasa), dan produk tersebut haruslah memiliki kualitas yang cukup baik agar bisa bersaing di pasar. Faktor produk ini sebetulnya juga merupakan faktor kunci dari sebuah perusahaan untuk bisa disebut sebagai sebuah MLM atau tidak. Kalau bisnis yang ditawarkan kepada Anda tersebut tidak memiliki produk, atau mutu produknya asal-asalan saja, jangan sebut itu sebagai bisnis MLM. Itu jelas money game.
4. Bisnis money game seringkali hanya menguntungkan orang-orang yang pertama bergabung. Sedangkan orang-orang yang bergabung belakangan seringkali cuma ketiban pulung, entah itu perusahaannya bangkrut, lari atau ditutup, atau karena orang yang bergabung belakangan seringkali tidak bisa memiliki penghasilan yang lebih besar daripada orang yang bergabung lebih dulu.
Itulah sebabnya bisnis seperti ini juga disebut bisnis piramid. Kalau di Perusahaan MLM sejati, walaupun Anda bergabung belakangan, Anda bisa punya kesempatan untuk mendapatkan penghasilan yang jauh lebih besar daripada orang-orang di atas Anda yang sudah bergabung lebih dahulu.
Sekarang tinggal keputusan Anda apakah akan bergabung dengan bisnis money game yang ditawarkan kepada Anda atau tidak. Mau ikut pun tidak apa-apa karena di Indonesia belum ada undang-undang yang mengatur tentang bisnis seperti itu. Hanya saja, risiko harus Anda tanggung sendiri.
Selamat memutuskan.

Oleh: Safir Senduk tabloidnova.com

Tentang Bisnis Jaringan


Ini aku copy-paste dari konsultasi mengenai bisnis jaringan pemasaran di tabloidnova. com oleh Bp. Safir Senduk sbb :

Pak Safir yang terhormat,

Saya seorang ibu rumah tangga. Saya baru saja membaca tulisan Bapak tentang bisnis jaringan pemasaran, dan saya sangat tertarik sekali membacanya. Tapi kok, saya sering melihat ada banyak teman saya gagal menjalankan bisnis seperti itu. Saya juga berpikir, apakah saya bisa menjalankan bisnis seperti itu? Bisnisnya sih menarik, tapi ini lho, waktunya. Sebagai ibu rumah tangga yang punya dua anak yang masih kecil, apa saya bisa menjalankan bisnis seperti yang Bapak ceritakan?
Terus ada satu lagi. Ketika saya menunjukkan artikel Bapak kepada suami saya, dia mengatakan bahwa bisnis seperti itu bagus, tapi bisnis itu hanya biasa dijalankan oleh orang-orang dari kalangan ekonomi tertentu saja. Mungkin karena suami saya merasa bahwa dia sudah berkecukupan barangkali ya? Saya sendiri cukup tersinggung mendengarnya. Memang sih, sampai saat ini kami sekeluarga hidup berkecukupan. Tapi apa salahnya kami menjalankan bisnis itu? Sepanjang itu halal enggak apa-apa kan Pak Safir?
Mohon tanggapannya dan terima kasih banyak. Mudah-mudahan Pak Safir bisa terus memberikan informasi tentang bisnis-bisnis seperti ini sehingga orang seperti saya bisa semakin terbuka pikirannya tentang adanya peluang-peluang untuk bisa mendapatkan kehidupan yang lebih baik.
N di Jakarta

JAWABAN :

Ibu N di Jakarta,
Senang sekali saya bisa mendapatkan surat dari Anda. Sebetulnya, kalau bicara apakah bisnis jaringan pemasaran itu bagus atau tidak, jawabannya jelas, bisnis itu bagus sekali. Bagus dalam arti bahwa potensi penghasilannya bisa sangat tidak terbatas, sampai bagus dalam arti bahwa bisnis tersebut bisa membantu mengubah sikap dan kepribadian seseorang menjadi lebih baik.

Namun demikian, walaupun banyak orang sudah tahu bahwa bisnis seperti itu bagus, masih saja ada mitos-mitos hal yang menghambat mereka untuk menekuninya. Di bawah ini saya akan menjelaskan beberapa di antaranya, dan bagaimana tanggapan saya terhadap keberatan-keberatan tersebut.

1. Banyak orang yang tidak berhasil dalam bisnis ini
Betul. Banyak orang yang gagal dalam menjalankan bisnis ini, tapi hal ini juga terjadi pada berbagai bidang bisnis lain. Buktinya, banyak juga kok orang yang berhasil menjalankan bisnis jaringan pemasaran. Masuknya Anda dalam bisnis jaringan pemasaran bukan berarti bahwa itu merupakan jaminan keberhasilan. Anda hanya bisa berhasil dalam bisnis seperti ini kalau Anda bekerja. Masalahnya, banyak orang yang masuk ke bisnis ini mengharapkan bahwa mereka bisa berhasil tanpa perlu bekerja. Itu jelas mustahil.

Jadi, ketidakberhasilan juga terdapat di bisnis apa pun. Kalau Anda mau melihat apakah ada orang yang sudah berhasil dalam menjalankan bisnis jaringan pemasaran, ada banyak pertemuan atau acara-acara yang diadakan oleh para kelompok distributor yang sudah berhasil yang bisa Anda hadiri. Di sana Anda bisa melihat contoh dari orang-orang yang sudah berhasil.

2. Bisnisnya bagus, tapi bukan untuk orang seperti saya
Itu namanya gengsi. Biasanya ada dua macam hal yang menyebabkan orang merasa gengsi dalam melihat peluang bisnis jaringan pemasaran. Gengsi yang pertama adalah karena bisnis jaringan pemasaran melibatkan penjualan secara langsung (direct selling), sehingga banyak orang merasa gengsi dalam menjual. Menjual dianggap tidak lebih bergengsi dibanding membeli, karena bagi sebagian orang, kegiatan menjual menunjukkan bahwa Anda tidak punya uang, sedangkan kegiatan membeli dianggap jauh lebih bergengsi karena membeli menunjukkan bahwa Anda punya uang.

Boleh-boleh saja kalau seseorang merasa gengsi melakukan kegiatan menjual dan lebih suka membeli saja. Tapi apa yang terjadi kalau Anda terus menerus membeli? Lama-lama uang Anda habis kan? Jadi, seseorang harus menjual untuk bisa mendapatkan sesuatu agar kelak dia bisa terus hidup dan membiayai pengeluaran- pengeluarannya.

Perlu diingat, semua orang hidup dari menjual sesuatu. Seorang dokter menjual jasa kedokteran kepada pasiennya. Seorang karyawan menjual keahliannya kepada perusahaan tempat dia bekerja. Malah pernah ada pepatah yang mengatakan bahwa pada prinsipnya hanya ada dua profesi di dunia ini, yaitu penjual dan pembeli. Penjual menjual sesuatu dan mendapatkan kompensasi berupa uang, sedangkan pembeli mengeluarkan uang untuk mendapatkan sesuatu. Anda pilih yang mana?

3. Saya sibuk dan tidak punya waktu
Kalau Anda datang ke acara-acara yang diadakan oleh para distributor dari perusahaan jaringan pemasaran, Anda bisa melihat bahwa kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang juga bekerja di tempat lain dan sangat sibuk. Beberapa di antara mereka malah memiliki jabatan yang cukup baik di perusahaan tempat mereka bekerja. Ada yang manajer, ada yang direktur, ada profesional, dan banyak lagi. Kebanyakan di antara mereka memang menjalankan bisnis ini secara part time atau sambilan, tetapi dengan kadar keseriusan yang sama seperti kalau mereka bekerja di kantor mereka.

Saya seringi melihat bahwa orang yang mengatakan bahwa mereka sibuk, sebetulnya mereka bukannya sibuk, tapi tidak bisa mengatur waktu dengan baik dan tidak melakukan prioritas kegiatan secara benar. Kalau Anda menganggap bisnis jaringan pemasaran adalah bisnis yang bagus, bahkan bisa memberikan semacam royalti kepada anak cucu Anda, maka Anda pasti akan memprioritaskan waktu Anda untuk bisa menjalankannya, walaupun dengan waktu yang sedikit tiap harinya.

Jadi, tidak ada orang yang terlalu sibuk untuk tidak menjalankan bisnis ini. Yang ada adalah orang yang tidak bisa memprioritaskan waktu kerjanya dengan baik.

4. Ini bisnis piramid, yang masuk duluan pasti penghasilannya lebih besar daripada yang masuk belakangan.
Berdasarkan pengamatan saya, ini bukan bisnis piramid. Kalau Anda masuk di tahun 2010 misalnya, Anda punya kemungkinan berhasil yang sama besar kalau Anda masuk sekarang. Banyak orang menjalankan bisnis ini baru dua tahun lalu sudah bisa berhasil dan mendapatkan penghasilan yang cukup besar, padahal banyak yang belum berhasil walaupun sudah masuk lebih dulu. Jadi, ini bukan bisnis piramid. Mau lihat buktinya? Datang ke acara-acaranya.

5. Saya tidak berbakat menjual dan karena itu tidak bisa menjual
Seperti yang pernah saya tuliskan dalam nomor-nomor yang lalu, Anda tidak perlu punya bakat dan keahlian dalam menjual untuk bisa menjalankan bisnis jaringan pemasaran. Ini karena dalam bisnis jaringan pemasaran, Anda tidak disarankan untuk fokus kepada kegiatan menjual, tetapi lebih kepada menjual sedikit, dan membangun jaringan orang-orang yang juga menjual sedikit.

Sistem yang sudah berhasil bahkan menyarankan agar Anda melakukan presentasi bisnis kepada orang-orang yang sudah Anda kenal, dan dari situ, bila mereka tertarik, mereka akan bergabung dibawah pensponsoran Anda.

Bila mereka tidak tertarik, bisa Anda berikan Brosur Produk dan Daftar Harga untuk selanjutnya Anda layani kebutuhan mereka setiap bulannya akan barang dan jasa Anda. Di situlah Anda tidak perlu punya keahlian menjual. Bahkan kalau Anda juga memakai produknya, Anda bisa dengan mudah menceritakan kelebihan produk tersebut dan menjadi pemakai produk. Bukan berarti menambah pengeluaran, tapi Anda hanya sekadar mengganti merk produk yang biasa Anda pakai di rumah.

Itu saja tanggapan saya Ibu N. Mudah-mudahan sukses selalu menyertai Anda. Selamat menjalankan bisnis jaringan pemasaran.

Konsultan: Safir Senduk/Dok. NOVA

Selasa, 10 November 2009

Action Is Power!

artinya perjalanan seribu mil dimulai dengan langkah pertama. Pesan moral dari kata kata mutiara pendek ini adalah tindakan. Memang benar tindakan adalah kekuatan!

Action is power!
Kita mungkin punya sebongkah impian indah, segudang rencana, setumpuk ide cemerlang, tetapi semua itu tidak akan menghasilkan apapun, jika kita tidak berani memulai dengan langkah pertama.
Hal ini mengingatkan saya pada ciri-ciri manusia yang menurut saya ada empat tipe tentang teori dan praktek.

Tipe pertama, yaitu orang yang tidak punya teori sekaligus tidak praktek.
Orang seperti ini tidak memiliki semangat dan tidak mau belajar. Kehidupannya tanpa tujuan, tanpa gairah. Hidup hanya dijalani ala kadarnya. Inilah pilihan orangâ€"orang gagal. Mungkin tipe ini menjadi bagian terbesar dari sebuah masyarakat yang tertinggal.

Tipe kedua, orang yang punya teori tetapi tidak praktek.
Inilah tipe orang yang senang mengumpulkan serta menyerap berbagai macam teori. Namun sayang, segudang teori yang dimilikinya, tidak mampu dipraktekan dengan tindakan nyata. Jadi, yang ada hanya teori kosong alias NATO, No Action Theori Only!

Tipe ketiga, yaitu orang yang tidak punya teori tetapi mampu praktek.
Mampu menjalankan seperti yang diteorikan orang lain. Inilah tipe orang yang berorientasi pada tindakan, mau belajar dari pengalaman, teori, maupun kebijaksanaan orang lain. Tipe orang ketiga ini mungkin pada awal melangkah akan mengalami berbagai macam gangguan, kesulitan, bahkan kegagalan. Namun dia menyadari semua itu harus dihadapi sebagai pembelajaran dan pematangan mental. Di sinilah letak para otodidak sejati yang belajar melalui keberanian tindakan.

Tipe keempat, orang yang punya teori sekaligus mampu memprakteknya.
Sudah pasti tipe ini adalah orang yang mantap dan matang mentalnya, karena tertempa oleh banyaknya problem kehidupan yang mampu dikendalikan dan diatasi. Inilah tipe orang sukses yang paling ideal. Tipe orang yang optimis, punya visi, sekaligus berani melangkah.
Ingin menjadi type yang manakah Anda? Semua pilihan tergantung di tangan Anda. Life is not theory. Life is action! Hidup bukanlah teori. Hidup adalah aksi! Sing tung ciu she lik liang! Action is power! Tindakan adalah kekuatan !!!

Seribu langkah dimulai dengan langkah pertama.

Salam sukses luar biasa !!!
Andrie Wongso

Senin, 02 November 2009

Alhamdulillah 9% di bulan Oktober 2009

Alhamdulillah setelah 5 bulan stagnan di 6%, bulan ini bisa naik 9%..

Terima kasih atas Rahmat dan Nikmat yg telah Allah berikan kepada saya. Support dan motivasi suami , bunda deasy dan ida mamabelva yang sangat mendorong saya untuk terus berjalan ketika semua first line saya drop.. sehingga saya terus mencari dan mencari bibit baru..Go manager bulan nopember 2009.. InsyaAllah.

Tidak lupa saya ucapkan terima kasih dan Selamat atas prestasi rekan bisnis tercinta :

1. Harti, wp1,BC dan level 3%

2. Neneng Rika, level 3% pertama ya rik.

3. Lila Hapsari, ini dia yg tiap bulan selalu BC, selamat ya dek.

4. Ita Rimawati, level 3% (hampir 6% ya ta..)

5. Nensi, wp1, level 3%

6. Ketty, wp1

7. Eny, wp1

8. Indah, wp1

9. Yuliana, wp1

10. Wuland,wp1

Ayo terus tingkatkan prestasi.. bulan nop harus naek level ya..

Kesuksesan kalian ga bergantung pada uplen kalian.. tapi tergantung pada kalian sendiri..

Uplen hanyalah supporter

Yes You Can!!!

http://www.cintabunda.co.cc