Mengenai Saya

Foto saya
Saya seorang ibu rumah tangga. Selain mengurus anak dan rumah tangga, Saya juga owner "Toko Sprei Waterproof Zilah" dan "Rumah sprei jakarta" Hub saya di : Sms/whatsapp/line/telegram 085283386280

Jumat, 18 Februari 2011

Tips Belajar Efektif

  1. Selalu ulang kembali pelajaran yang telah didapat. Setelah itu baca singkat dua halaman materi berikutnya buat cari kerangkanya saja. Begitu pelajaran tersebut diterangkan guru esoknya, kamu sudah punya gambaran atau dasarnya, tinggal menambahkan saja apa yang belum kamu tahu. Jadi begitu pulang sekolah, kamu hanya mengulang saja untuk mencari kesimpulan atau ringkasan. 

  2.  Usahakan selalu konsentrasi penuh waktu mendengarkan pelajaran di sekolah. Materi yang kamu dengar bakal mudah dipanggil lagi begitu kamu menghapal ulang pelajaran.

Kamis, 03 Februari 2011

Bunda Idaman

Ringkasan kajian bersama bunda Astri Ivo

kemajuan suatu bangsa bisa dilihat dari kualitas ibu-ibunya.

Coba kita tengok bangsa kita, banyak orang pintar tapi banyak penyalahgunaan.
Padahal banyak orang yg beriman dan menjalankan rukun islam dinegei kita ini.
Sampai untuk menjalankan ibadah haji saja antriannya sampai thn 2015.
Subhanallah, berarti sebenarnya kaya2 ya..
Tp Kenapa banyak koruptor?

Ternyata jawabannya karena belum hadir ikhsan dihati..
Ikhsan merupakan perasaan bahwa kita selalu diawasi oleh Allah. Sehingga selalu malu kepada Allah.
Subhanallah.

Seorang ibu tidak hanya mengantarkan anaknya sampai ke jenjang pernikahan saja,
tapi seorang ibu mengantarkan anaknya sampai pintu surga.
Tangan kiri seorang ibu membelai anaknya dan tangan kanan mengenggam dunia.
Subhanallah..


Untuk menjadi ibu yg berkualitas memang tidak ada sekolahnya,
banyak dari orang tua kita yg mempersiapkan anak2nya untuk menjadi dokter, insinyur, dsb.
Tapi tidak ada yg mempersiapkan untuk menjadi ayah atau ibu.
Jadi kita harus selalu meng up grade diri.

Sebagai seorang ibu, berikan waktu utama untuk mendidik anak,
karena jika menggunakan waktu sisa, kita sudah dalam kondisi lelah dan mudah marah.
Astaghfirullah.


Tidak bisa dipungkiri, saat ini banyak ibu yg membantu peran suami dlm mencari nafkah,
tapi sebaiknya jangan full time di luar.
Gunakan manajemen waktu, supaya bisa tetap berpenghasilan tp tetap punya waktu untuk mendidik dan mendampingi anak.

Karena kita memiliki tanggung jawab besar dalam menghasilkan generasi yg berkualitas.

kita tidak bisa menggunakan pola asuh yg dulu diterapkan orang tua kepada kita.
Karena anak2 kita ini hidup di generasi yg berbeda.
Dulu cukup dg pelototan aja kita udah nurut.
Anak sekarang sudah tidak mempan lagi..
Harus dg argumen, dg menunjukkan dalil yg kuat.
Sangat perlu mengenalkan Allah kepada anak sejak dini.

Misalnya niy, dalam hal perintah berjilbab.
Tunjukkan bahwa berjilbab itu adalah perintah Allah,
dan tunjukkan manfaat berjilbab, antara lain dpt menjaga kehormatan seorang perempuan,
jilbab menjadi identitas kita sbg seorang muslim.
Dari segi kecantikan, jilbab melindungi kita dari sinar matahari,
karena ternyata jumlah melanin dalam kulit perempuan itu lebih sedikit dibanding laki2.
Subhanallah..


ketika memberikan reward, juga biasakan dgn mengucapkan, "ini hadiah dari Allah, tapi melalui bunda pada saatnya nanti Allah akan memberikan hadiah langsung kepadamu nak"
dengan demikian eksistensi Allah selalu ada dihati anak.

Sebagai orang tua, kita tidak berhak berlaku kasar terhadap anak, menyubit, memukul, berkata keras.. Karena anak bukan milik kita, tapi titipan Allah.
Astaghfirullah.


Jadi teringat komentar anja klo mendengar bundanya berkata dg nada tinggi,
"kenapa bunda ngomongnya keras-keras?"
maafkan bunda ya nak, kadang bunda kelepasan :)

tidak munafik, kadang geregetan pengen marah, tapi sebaiknya tahan amarah..
Ungkapkan amarah dg kalimat lembut.. "bunda sedih melihat adek tidak mau merapikan mainan"
InsyaAllah anak lebih berempati daripada kita marah dan ngomel2, apalagi ditambah teriak2..
Yang ada anak malah bilang "bunda berisik",Astaghfirullah..

Ketika kita marah dengan suami jg begitu, sebaiknya jangan disimpan dan jangan diungkapkan dg emosi.
Ungkapkan dg hati, ciiieeee...



Misalnya niy, tiba2 suami jam 2 malam baru pulang (padahal gak biasa2nya niy begini).
Gak nelpon, hp ditelp gak aktif.

Sebagai istri wajar kan klo kit marah, khawatir, gak bisa tidur, mondar mandir gak jelas.

Begitu suami datang, jangan disemprot pertanyaan..
Nanti malah diem, dan gak mau jawab pertanyaan kita yg seabrek,
hehehe bingung kali yah mau dijawab yg mana dulu..

Walaupun dg hati campur aduk, buka pintu sambut dg senyum, tetap ambilkan minum.
Suami dengan sendirinya cerita lho.. Klo gak cerita ya kita tanya baik2..

Semoga kita bisa menjadi istri dan ibu yg baik yah
Bismillah.


Salam

zilah kris