Serombongan katak baru saja usai bersenang-senang di sebuah rawa.
Lelah berbecek-becek, bersama-sama mereka menyusuri belantara semak di sekitar rawa.
Kadang tawa mereka pecah, mengiringi lompatan-lompatan lucu yang silih berganti merka lakukan.
Namun mendadak, suasana berubah heboh – oalaaah,
salah satu dari katak-katak itu terjeblos ke dalam lubang yang lumayan dalam.
“aduuuh, apa yang bisa kita lakukan? Lubangnya dalam sekali …,” jerit seekor katak di tepi lubang.
Teman-temannya ikut menjerit, tak kalah histeris.
Sementara katak yang terjeblos, awalnya celingak-celinguk seperti linglung, lalu berinisiatif mengerahkan seluruh kekuatannya untuk melompat.
Ya, dia berusaha melompat setinggi-tingginya. Satu, dua kali, tiga kali, empat kali, belum juga berhasil.
Di bibir lubang, sejumlah katak masih dan terus berteriak histeris.
“sudaaah, jangan melompat lagi, lubangnya terlalu dalaaam!” jerit sebagian dari mereka.
Teriakan lainnya senada, “berhenti melompat kawaaan, kamu bisa mati karena kehabisan tenaga!” atau yang lebih parah, “pasrah saja temaaan, kamu enggak akan berhasil melompat lebih tinggi lagi!” tapi katak yang terperangkap cuek.
Dia tetap berusaha melompat dan melompat.
Sampai akhirnya, hupppp, satu lompatatan terbaiknya berhasil menggapai tepi lubang.
Buru-buru kawan-kawannya menarik keempat kaki katak bermental baja itu.
Ya, si katak malang akhirnya selamat, tanpa kurang suatu apapun, kecuali keringat yang banyak terkuras saat melompat.
.
“terima kasih atas teriakan-teriakan kalian yang telah menyemangati aku,”
bilang si katak dengan napas terengah-engah.“hah? Terima kasih? Kamu tidak dengar apa yang kami teriakkan?” sambut temannya. “tidak, pendengaranku agak terganggu. Dari bawah sana, aku hanya mendengar samar-samar. Tapi aku yakin, kalian pasti sedang menyemangati, agar aku tidak berhrnti berusaha, terus melompat dan melompat lebih tinggi. Tak bisa kubayangkan, andai kalian berteriak sebaliknya dan putus asa, aku pasti akan terkurung selamanya di sana,” jawab si katak.
Jawaban yang membuat semua katak di situ tertegun, teharu, sekaligus malu.
.
Sepenggal kisah yang dicuplik dari Bits & Pieces itu setidaknya
menyiratkan, teriakan-teriakan memang mengalirkan energi. Teriakan yang baik
bisa menyemangati orang lain. Sebaliknya, teriakan yang buruk, dapat membuat
orang makin terpuruk. Hati-hatilah saat berteriak.
.
Sumber : intisariSalam
Zilah kris